Penurunan Suku Bunga The Fed Diprediksi Hanya Tinggal 25 Bps Tahun Ini
Thursday, May 02, 2024       11:48 WIB

Ipotnews - Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve diprediksi masih bisa menurunkan suku bunga acuan meski hanya sebesar 25 basis poin pada sisa tahun ini.
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk ( BNLI ), Josua Pardede mengatakan bahwa the Fed tetap berpeluang menurunkan Fed Fund Rates meski hanya sekali untuk tahun ini. "Proyeksi ini sudah jauh merosot dibanding awal tahun ini di mana pelaku pasar sempat meyakini akan terjadi penurunan suku bunga cukup besar sepanjang tahun ini," kata Josua saat dihubungi Ipotnews, Kamis (2/5).
Josua menegaskan kini kepastian arah suku bunga the Fed benar - benar bergantung pada perkembangan data inflasi di AS sendiri. Bahkan peluang the Fed untuk tidak sama sekali menurunkan suku bunga di tahun ini juga tetap terbuka.
"Saya kira peluang penurunan suku bunga the Fed akan terbuka lebih lebar pada tahun 2025," ujar Josua.
Sebagimana diketahui, the Fed kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25% - 5,50% untuk keenam kalinya secara beruntun pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (2/5).
The Fed menegaskan tidak akan ada kenaikan suku bunga pada tahun ini. Namun, mereka juga mengatakan belum ada kemajuan berarti dalam penurunan inflasi sehingga akan menunggu lebih banyak data pendukung sebelum memangkas suku bunga acuan.
The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee ( FOMC ) mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25% - 5,50% pada September 2023, November 2023, Desember 2023, Januari 2024, Maret 2024, dan Mei 2024.
"Inflasi sudah melandai dalam setahun terakhir tetapi tetap tinggi. Dalam beberapa bulan terakhir, hanya ada sedikit kemajuan dalam pergerakan inflasi menuju target sasaran 2%," tulis The Fed dalam pernyataan resminya tadi malam.
Inflasi AS menanjak ke 3,5% (year on year/yoy) pada Maret 2024, dari 3,2% (yoy) pada Februari 2024. Inflasi AS juga diprediksi akan sulit turun drastis karena ekonomi mereka yang masih kencang dan ada pemilihan umum pada November mendatang.
'Komite tidak akan memangkas target (suku bunga) sampai kami lebih percaya diri melihat inflasi bergerak ke arah 2% secara berkelanjutan," tambah The Fed.
Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers tadi malam usai rapat FOMC mengatakan pemangkasan suku bunga tidak layak dilakukan selama mereka belum yakin jika inflasi bergerak ke arah 2%. Data yang ada saat ini belum membuat mereka yakin untuk memangkas suku bunga.
(Adhitya)

Sumber : admin